Selasa, 15 Mei 2012

Nyai Ahmad Dahlan: Perjuangan Meninggikan Harkat Perempuan


A.  Pendahuluan

Tidak ada yang lebih tajam menilai daripada orang yang tidak terdidik. Dia tidak tahu argumen maupun argumen kontra, namun selalu percaya bahwa dirinya benar.”- Feuerbach [1]

Perempuan dalam banyak hal selalu menjadi yang kedua sesudah laki-laki. Terutama pada zaman gerakan pembaruan di Indonesia. Dari sederet nama yang tercatat dalam sejarah, hanya segelintir tercantum nama perempuan. Perempuan ketika dihadapkan dengan dominasi laki-laki menjadi istitsna, pengecualian. Adalah wajar, karena jenis makhluk yang setara dengan laki-laki dari perempuan termasuk langka.