A. Pendahuluan
“Tidak ada yang lebih tajam menilai
daripada orang yang tidak terdidik. Dia tidak tahu argumen maupun argumen
kontra, namun selalu percaya bahwa dirinya benar.”- Feuerbach [1]
Perempuan dalam banyak hal selalu menjadi yang kedua
sesudah laki-laki. Terutama pada zaman gerakan pembaruan di Indonesia. Dari sederet
nama yang tercatat dalam sejarah, hanya segelintir tercantum nama perempuan.
Perempuan ketika dihadapkan dengan dominasi laki-laki menjadi istitsna,
pengecualian. Adalah wajar, karena jenis makhluk yang setara dengan laki-laki
dari perempuan termasuk langka.