Minggu, 20 November 2011

Metodologi Pengilmuan Islam Kuntowijoyo

Preambule

Karl Marx (1818-1883) berkata: “Die Philosophen haben die Welt nur verschieden interpretiert, es kommt darauf an, sie zu verändern,” Para filosuf tidak lebih daripada sekedar menafsirkan dunia dengan berbagai cara, padahal yang terpenting adalah bagaimana mengubahnya.[1]

Sejalan dengan kehendak Marx untuk merubah dunia, Kuntowijoyo juga memiliki niat serupa, menurutnya, ilmu-ilmu sosial profetik yang digagasnya bukan hanya bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena sosial, tetapi juga merubahnya. Bahkan tidak sampai di situ, ilmu ini juga memberi petunjuk ke arah mana perubahan itu dilakukan, untuk apa, dan oleh siapa.[2]

Kehendak dan Kehendak


Banyak ilmuwan dari berbagai disiplin keilmuan mencoba memetakan kehidupan manusia, tapi tetap saja bersifat parsial. Tidak ada yang tuntas. Para filosuf pun sudah lama bergelut pada bidang yang sama, mencoba mencari hukum-hukum universal mengenai manusia, dan hasilnya tetap tidak tuntas. Jangankan para ilmuwan atau filosuf, agama pun tidak berbicara secara tuntas mengenai manusia.

Kamis, 10 November 2011

Neraka tidak Ada....?


Memahami manusia Indonesia itu memang rumit. Perlu bekali-kali membaca ulang fenomenanya baru bisa mendapatkan pemahaman. Tapi ada satu kerangka pikir yang cukup simpel –meminjam paradigma Emha Ainun Nadjib- untuk bisa dikenakan dalam menilai manusia Indonesia, yaitu bahwa mereka cenderung menganut filosufi materialisme; di mana dalam memandang diri acap menggunakan ukuran-ukuran badani dan indikator-indikator sosial budaya. Dirinya adalah badannya, hidungnya, matanya, kakinya, payudaranya, rambutnya dan semua anasir biologisnya.

Selasa, 08 November 2011

Kun Marfu’an


Menarik untuk diketengahkan, tentang filsafat hidup dari ilmu nahwu (gramatika bahasa Arab) yang diajarkan oleh K.H. Iman Zarksyi, salah satu pendiri Pondok Modern Gontor, kepada santri-santrinya. Yang menurut saya, ini sederhana, mudah untuk dicerna, dan sangat mengena.

Jumat, 28 Oktober 2011

Brother...,Brother...,Anta Himar...!

Cukup menggelikan untuk diulang kembali apa yang diceritakan oleh Pak Tifatul Sembiring ketika memberi petatah petitih dalam acara General Public Pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga tanggal 26/09/2011. Kata beliau, orang Afganistan itu terkenal memiliki kepercayaan diri yang tinggi, meski kondisi dirinya susah. Mereka tidak sungkan membusung dada kepada siapapun. Hanya saja, satu kelompok mayarakat yang paling mereka hormati dan muliakan, yaitu masyarakat Arab.

Minggu, 23 Oktober 2011

Barabai Tanah Air Beta


Kalau Bapak Ismail Marzuki mengatakan, Indonesia adalah tanah air beta, maka saya sebalikya akan mengatakan bahwa Barabai adalah tanah air saya. Perbedaan ini tidak saya maksudkan sebagai penyangkalan, tetapi sekedar batas kesadaran. Kesadaran yang nyata akan tempat hakiki di mana kita dilahirkan, dididik dan dibesarkan.

Jumat, 21 Oktober 2011

Pengetahuan adalah Kuasa


Knowledge is power, pengetahuan adalah kuasa, kata Fancis Bacon. Awalnya yang dimaksud Bacon adalah, bahwa pengetahuan empiris itu bersifat fungsional, dapat digunakan untuk memajukan kehidupan manusia. Sementara kuasa, dipahami sebagai kuasa atas alam. Belakangan pernyataan ini tidak hanya bersifat fungsional, berkuasa atas alam, tetapi juga berkuasa atas manusia, negara, dan dunia.

Rabu, 19 Oktober 2011

Astagfirullah Artis


Raffi Ahmad putus dengan Yuni Shara? Demikian bunyi kepala berita yang saya lihat ketika membuka Banjarmasinpost Online (19/10/2011). Sempat bingung, tidak tahu mau bilang apa. Kebingunan ini bukan karena Raffi Ahmad putus dengan Yuni Shara, tapi karena tidak tahu, komentar bagaimana yang pantas untuk mereka.

Agama yang Bisu dan Kaku


Berbagai kejadian menghebohkan belakangan ini kerap memunculkan diskusi tentang peranan agama dalam membina kehidupan yang jujur, damai, santun, haromi, dan toleran. Bagaimana tidak, kuropsi, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, tawuran, pelacuran, aborsi, seks bebas, penipuan, dan bermacam laku serupa kerap mewarnai keseharian hidup masyarakat, baik yang terekspose di media massa atau tidak.

Senin, 17 Oktober 2011

Taman Kota Edukatif di Kalimantan Selatan


Semua orang merindukan sesuatu yang berbeda dari kotanya. Perbedaan dimaksud tentu saja sebagai nilai lebih ketika dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Kelebihan yang dimaksud tentu juga berdasarkan potensi alami yang dimiliki, bukan bersifat pinjaman. Keinginan inilah yang mendasari tulisan singkat ini.

Minggu, 16 Oktober 2011

Haji dan Problematika Gelar


Berbarengan dengan meningkatnya ekonomi masyarakat, semakin banyak kita saksikan umat Islam Indonesia yang melaksanakan ibadah haji. Karena itu, ada baiknya kita diskusikan terlebih dahulu apa itu haji, dan apa makna ibadah haji. Haji dalam bahasa Arab berarti berziarah, mengunjungi. Berasal dari kata hajja, yang ism fa’ilnya (pelakunya) disebut dengan haajjun, bentuk pluralnya hujjaaj, yang artinya adalah orang-orang yang menziarahi, yang mengunjungi. 

Negara Bukan Milik Perorangan


Negara ini bukan milik perorangan, juga bukan milik sekelompok orang, tapi negara ini milik semua orang, semua rakyat Indonesia. Ini paradigma yang harus dimiliki oleh seorang yang mendapat wewenang oleh rakyat.  Niat baik saja tidak cukup, ia bisa dibelokkan oleh macam-macam persoalan kenegaraan, terutama masalah politik.

Kamis, 31 Maret 2011

Fenomena Dakwah Kampus

Kampus sebagai lingkungan masyarakat tersendiri merupakan wadah penting bagi pembentukan nasib bangsa. Perkembangan pemikiran menuai hasil positif dari benturan kreatif, walau kadang diwarnai pemikiran unik dan nyeleneh. Tidak mengapa, karena dari kampuslah mahasiswa belajar mensyukuri nikmat akal yang diberikan Tuhan. Dari kampuslah masa depan diri dan bangsa dirancang.

Senin, 28 Maret 2011

Rasionalitas Sakit Jiwa

Sepakat kiranya untuk mengatakan bahwa manusia itu adalah makhluk paling rumit. Apa yang dipikirkan dan dilakukannya tidak dapat ditebak secara pasti sebagaimana tebakan itu dikenakan pada binatang. Pilihan bebas orang untuk berbuat adalah salah satu sumber kompleksitas tersebut. Kadang dalam pilihan itu, orang punya rasionalitas sendiri sehingga dia merasa nyaman melakukan apa yang dikehendakinya.