Senin, 29 Desember 2008

Dari Gontor Merajut Harapan

Titik balik itu bermula dari kehidupan pesantren yang saya lampahi dengan susah payah. Bagaimana tidak, dari kehidupan yang relatif bebas, saya masuk ke kawah yang penuh disiplin. Tidur, makan, belajar, bermain, semua ada aturannya, dan semua diawasi dengan seksama. Di pondok hidup penuh dengan disiplin dan pengawasan. Hidup yang terasa memuakkan bagi sebagian orang.

Kamis, 25 Desember 2008

Tak Henti - hentinya Mema’rufi Diri

Waktu nyantri di pondok pesantren Gontor dulu saya banyak mendapat pelajaran ‘mahfuzhat.’ Secara lepas kami biasa menyebutnya dengan kata-kata mutiara. Jika ditilik dari segi bahasa, ‘mahfuzhat’ berasal dari kata ‘hafizha-yahfazu’ yang berarti memelihara atau menghafal. Ketika menjadi ‘ism maf’ul’ maka diartikanlah ia dengan yang terpelihara. Jelasnya ’mahfuzhat’ berarti pesan-pesan bijak yang dipelihara secara turun temurun.

Senin, 22 Desember 2008

Rakyat tidak Butuh Pembelaan

Ketika melintas di beberapa belahan jalan, saya menyaksikan banyak sekali gambar-gambar wajah calon anggota DPRD yang menghiasi baris tepi jalan. Sebagian besar gambar yang terpampang, baik dalam bentuk baliho atau spanduk-spanduk, bertuliskan semangat perubahan dan pembelaan kepada rakyat. Dalam hati saya tersenyum sambil bergumam lirih, siapa yang minta pembelaan.

Sabtu, 20 Desember 2008

Afwan, Ana Usil ya Ukhti

‘Afwan,’ ‘Ana’ telat. Emangnya ‘anti’ dari mana ‘ukhti’? ‘Ana’ dari ‘bait’ ‘akhi’ Ghazali, nyampe’in undangan ‘liqa’ sore nanti. Gimana kalau ‘al-aan’ ‘ma’iyah’-nya kita buka. Terserah ‘antum,’ ‘nahnu’ ikutan aja deh. Karena ‘antum’ sekalian ‘muwafiq,’ mari ‘barnaamij’ ini kita buka.

Minggu, 30 November 2008

Berkomunikasi Lewat Musik

Pernahkah elo mendengar mafia judi, katanya banyak uang suap polisi, tentara jadi pengawal pribadi. Ada yang tau mafia peradilan, tangan kanan hukum di kiri pidana, dikasih uang habis perkara. Mau tau nggak mafia di Senayan, kerjaannya tukang buat peraturan, bikin UUD, ujung-ujungnya duit.

Kita Memang harus Berkurban

Dalam bahasa Arab ‘Id artinya kembali, sedang al-Adha artinya berkurban. Di dalam bahasa Inggris al-Adha atau al-‘Udhiyyah dinamakan dengan sacrifice yang berarti ‘make an offering to a God,’ memberikan sesembahan kepada Tuhan. Jika dirangkai maka jadilah Idul Adha sebagai hari di mana kita kembali memberikan sesembahan kepada Tuhan.

Pola Ekspresi Anak Remaja Sekarang

Dulu, di penghujung tahun delapan puluh hingga awal sembilan puluhan, corat-coret di dinding atau di segala tempat yang memungkinkan untuk dicoret menjadi kesibukan remaja yang cukup mengasyikkan. Coretan seperti RBM (Remaja Bawah Asam), ‘salam chayank from Oetoeh Haloes Boy,’ ‘Anank and Niecha Love Story,’ ‘Kampoenk Arab’s Girls Assoy,’ ‘Bembenk from SMPN 1 Barabai,’ dan berbagai tulisan-tulisan serupa berjubel memenuhi sekujur dinding WC sekolah, pepohonan, batu-batuan di tempat rekreasi, urinal bioskop, pagar tembok rumah orang, aspal jalanan, meja belajar, tiang listrik, dan berbagai ruang yang bisa untuk dicoret.

Minggu, 23 November 2008

Menanamkan Budaya Malu

Ada suatu sikap yang tampaknya belum membudaya dengan baik di negara ini, yaitu sikap malu. Dalam bahasa Arab malu dinamakan dengan ‘al-hayaa.’ Seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, ‘idza lam tastahi fashna maa syi’ta,’ yang artinya, jika kamu sudah tidak memiliki rasa malu, maka berbuatlah sesuka hatimu.

Belajar menjadi Pendengar yang Baik

Kesediaan kita untuk mau mendengarkan tampaknya belum sampai pada tingkat membudaya. Tahapan awalnya pun agaknya belum ditapaki. Kita masih terpaku pada kebiasaan menggurui. Seakan semua hal sudah kita ketahui. Jadilah kita ini sebagai bangsa sok tahu, sok mengerti. Dan yang pasti merasa pintar dan paling benar sendiri. Semua selain kita adalah anak kecil yang perlu ditatar dan diceramahi.

Minggu, 26 Oktober 2008

Menjajakan Perilaku Objektif

Objektif berarti impartial, unbiased, tidak memihak atau berat sebelah. Istilah ini biasanya dilawankan dengan kata subjektif yang cenderung merespons sesuatu berdasarkan kepentingan pribadi. Seorang sopir bus atau sopir taksi, jika mereka mempersilahkan siapa saja untuk menumpang di bus atau taksi mereka tanpa mempermasalahkan etnis penumpangnya, maka itu perilaku objektif namanya. Seorang pelayan toko, jika dia tidak mempertanyakan identitas agama para pembelinya dengan mempersilahkan siapa saja untuk menikmati jajanan yang dijaganya, maka itu tindakan objektif namanya.

Kartun Politik, Lucu dan Penuh Makna

Sebagian besar kita mungkin sudah mengenal baik apa itu political cartoon. Biasanya, jika pembaca koran jeli mengamati dan mencoba untuk menginterpretasi atau menafsirkan political cartoon ini, maka akan didapatkan suatu makna yang tajam di balik gambar lucu yang tampak. Secara sederhana, political cartoon adalah suatu gambar lucu yang dibuat untuk menjelaskan realitas sosial politik yang mengandung sindiran tajam. Koran Banjarmasin Post acap menyajikan gambar political cartoon ini pada bagian atas rubrik opini.

Minggu, 19 Oktober 2008

Bangun dari Selimut Kebodohan

Ini hanya sekedar tafsir pribadi atas ayat al-Qur’an. Jikapun menyimpang dari mainstream para ahli tafsir, saya mohon maaf. Kelemahan tingkat pengetahuan penulislah pangkal tolaknya. Karena itu jika ditemukan banyak kesalahan, tembakkan saja laras kritik itu pada penulis. Biar terbangun suatu dialog, tercipta nasikh mansukh wacana, hingga yang kompatibel saja yang berjaya.

Kesadaran Etnik dalam Bingkai Nasionalisme

Ketika kita berada di negeri orang, maka identitas yang menggelantung di hati kita adalah Indonesia. Sekiranya kita di sana bernasib malang, maka orang yang paling kita harapkan datang membantu adalah orang Indonesia. Seandainya kita butuh teman, maka teman yang kita minati pertama kali adalah orang Indonesia. Inilah kesadaran etnik. Sehebat apapun lidah kita beretorika untuk menutupi kesadaran ini, ia tidak akan mampu menolak bahwa kita butuh akar yang sama, yaitu semangat nasionalisme.

Minggu, 12 Oktober 2008

Kebebasan Berekspresi Seorang Seniman

Di desa saya dulu ada seorang pemuda yang namanya Adi Bung. Orangnya, maaf, stress. Tapi gaya pakaiannya ternyata menjadi trend remaja masa kini. Celana Jean yang menguncup ke bawah dengan sedikit tarikan sehingga lapisan celana dalam juga sedikit belahan pantat menyembul keluar. Sekarang, dengan sedikit aksesoris seperti rantai yang menggantung di saku dan tempelan tulisan yang dibordir jadilah ia semakin digandrungi banyak remaja.

Kamis, 09 Oktober 2008

Islam adalah Agama Etika

Islam sangat menekankan nilai etis dalam hidup pemeluknya. Harapannya jelas, bahwa seorang muslim harus beretika kapan dan di manapun dia berada. Dalam jargon sosiologi agama dapat kita temukan istilah “Ethical Religion” atau agama etika, yaitu agama yang mengajarkan, dalam sistem teologisnya, bahwa keselamatan manusia diperoleh melalui kegiatan atau amal perbuatan yang berbudi luhur. Dan Islam termasuk dalam agama etika ini.

Minggu, 05 Oktober 2008

Politik Pasca Lebaran

Politik itu adalah kepentingan. Apapun yang dinilai menguntungkan bagi diri atau kelompok akan dipandang penting. Perangkat apa saja yang dapat memuluskan jalan meraih kekuasaan akan dipakai. Momen apa saja yang dapat dimasuki kemungkinan untuk memperoleh kekuasaan akan dijajal dan dijejal. Apatah lagi untuk saat ini, pasca lebaran, berpolitik tentu sangat menggairahkan dan menguntungkan.

al-Qur'an Produk Budaya

Budaya itu sangat luas, ia terkait dengan segala aktivitas manusia. Sehingga jika disederhanakan, semua yang lahir dari cipta, rasa, dan kersa manusia masuk dalam wadah budaya. Apakah ia aktivitas sosial, politik, berbahasa, ekonomi, ritual keagamaan, pendidikan, atau bahkan cara manusia buang hajat pun bisa saja masuk dalam kategori budaya.

Rabu, 24 September 2008

Dekonstruksi atau Merusak Sama Sekali

Dekonstruksi berarti merobohkan, merusak, atau melantakkan sesuatu yang sudah terkonstruk. Namun istilah ini tidak berhenti pada tahap pengrusakan belaka, tetapi ia juga berhubungan erat dengan upaya rekonstruksi. Sehingga dapat dipahami kalau dekonstruksi itu adalah merobohkan bangunan yang sudah ada untuk dirancang kembali dengan bangunan yang lebih baik.

Cara Gila Menjadi Pintar

Saya sarankan, jika anda ingin menjadi seorang pemikir yang berkarakter, maka sisihkanlah buku-buku yang menjadi penghambat kebebasan pikir anda. Saphere aude, beranilah untuk berpikir sendiri. Dengan buku, kadang suatu masalah yang sebenarnya mudah untuk dituntaskan oleh otak anda menjadi masalah yang rumit dan pelik. Akibatnya, kadang untuk memulabuka suatu tulisan saja, anda harus membolak-balik tulisan yang ada pada lembar pikiran orang.

Minggu, 21 September 2008

Idul Fitri Sebagai Selebrasi Moral

Puasa yang dilakoni umat Islam menghampiri titik tuntas. Perjalanan panjang sebulan penuh dengan menepis segala hasrat insani di siang hari telah pula dilampahi. Ramadhan yang secara etimologi berarti “panas yang amat terik” boleh jadi merujuk pada kondisi real, sehingga betul-betul menjadi ujian yang luar biasa bagi mereka yang berpuasa dari aktivitas makan, minum, hubungan seks, dan larangan lain yang diberlakukan dalam ritual itu.

‘Ulama Jangan Jadi Penindas Umat

Dalam bahasa Arab, kata ‘Ulama bentuk jamak dari ‘Alim, berarti orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Di dalam bahasa Inggris dinamakan Scholar, atau educated person or expert in a particular field, yaitu orang yang terdidik atau memiliki pengetahuan dalam bidang tertentu. Jelas dalam pengertian ini, seorang ‘Ulama hanya memiliki wewenang keilmuan bukan wewenang kesucian.

Tuhan Bukan Tidak Berpihak Pada Anda

Kata Doel Sumbang,
Jangan berkata tidak bila kau jatuh cinta, terus terang sajalah buat apa berdusta. Cinta itu anugerah maka berbahagialah. Sebab kita sengsara bila tak punya cinta.

Jika anda sedang jatuh cinta, terus terang sajalah. Ini resep yang ditawarkan oleh Doel Sumbang. Tidak perlu anda menyakiti diri dengan menampiknya. Karena dengan upaya hipokrit begitu, anda akan tambah merana. Jujur sajalah. Meski nanti anda ditolak, itu biasa. Dengan memendam rasa tanpa pernah mengungkapkannya, tentu akan semakin membuat anda menderita.

Jumat, 19 September 2008

Kapan Ke Yogya Lagi...?

Yogyakarta. Kota pemicu seribu potensi ini bagaikan pabrik yang siap memproses seseorang untuk menjadi. Entah anda mau jadi apa, berbagai macam model telah tersaji. Jika anda ingin menjadi seorang terpelajar, pintar, dan memiliki banyak pengaruh, model seperti itu telah ada. Jika anda ingin menjadi usahawan, pemimpin, manajer, guru, dan lain-lain, semua juga sudah ada. Bahkan jika anda ingin jadi maling, germo, pelacur, tinggal mencontoh saja.

Selasa, 16 September 2008

Makanan Sampah dan Kemiskinan

Di Barat kita mengenal istilah Junk food atau yang populer dengan makanan sampah. Namun itu hanya istilah, tidak merujuk pada hakikat makanan itu sendiri. Junk food biasanya ditujukan untuk makanan yang sedikit sekali mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sebaliknya di Indonesia, istilah makanan sampah benar-benar berarti makanan yang dipungut dari tempat sampah.

Minggu, 14 September 2008

Melek Genealogi Moral Para Politisi

Politik di mata masyarakat awam berarti menampilkan sesuatu untuk mencapai sesuatu yang lain. Apa yang ditampilkan dan apa yang ingin dicapai, tentu tidak susah untuk disebutkan. Pada masa-masa pemilu seperti ini, mereka yang mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat biasanya menampilkan moralitas yang terbaik. Mereka menjadi orang yang sangat sosialis dan agamis. Namun pada sisi lain mereka juga sangat berhasrat pada kekuasaan.

Jumat, 12 September 2008

Jadilah Proaktif agar Hidup Lebih Berarti

Betapa menyedihkan. Orang yang dalam sikap dan perilakunya selalu digerakkan oleh kondisi di luar dirinya sama dengan robot yang tidak memiliki kebebasan untuk memilih. Sama dengan hewan yang diprogram untuk melakukan tindakan eksotik sesuai keinginan tuannya. Atau sama dengan kapal tanpa nahkoda, tidak punya arah dan tujuan. Kemana angin berhembus, kemana gelombang menyeret, ke situlah dia larut dan hanyut.

Minggu, 31 Agustus 2008

Melawan Budaya Hedonisme

Dalam kamus Babylon, hedonisme diartikan sebagai doctrine which considers pleasure to be the ultimate goal, or search for pleasure. Dalam terjemah bebasnya berarti paham yang menganggap bahwa kesenangan adalah tujuan akhir dari segala sesuatu, atau singkatnya just for fun, hanya untuk mendapatkan kesenangan.

Jumat, 29 Agustus 2008

Jaga Jarak dengan Perempuan

Beberapa hari ini aku tidak punya waktu tuk menulis. Di samping ada kerjaan, tur tidak punya komputer, ditambah lagi isu yang memusingkan kepala. Kompletlah intinya. Tapi memang beginilah hidup. Tidak mesti mulus-mulus terus. Dalam sepekan, paling tidak ada sehari masalah yang merenggut kepedulian kita. Meminta perhatian sejenak. Atau malah memompa keras gumpalan jantung kita karena terdesak oleh emosi rasa takut.

Selasa, 26 Agustus 2008

Wariskan yang Terbaik maka Kita akan Sejahtera

Diceritakan, pada suatu ketika raja negeri Persia, Kisra Anusyirwan keluar tuk melakukan perjalanan bersama para prajuritnya. Di suatu tempat dia melihat seorang lelaki tua renta tengah menanam pohon zaitun. Sang raja berhenti sejenak sambil memperhatikan apa yang tengah diperbuat oleh lelaki tua itu. Dalam benak raja, lelaki itu telah melakukan pekerjaan sia-sia. Karena menurut pikirnya, jika pun pohon zaitun itu tumbuh besar dan berbuah, mana mungkin lelaki tua itu dapat menikmati, karena pada saat itu umurnya sudah tidak mencukupi.

Kamis, 21 Agustus 2008

Ramadhan Sebagai Lonceng Pengingat

Ramadhan secara bahasa berarti “panas yang teramat sangat” atau “membakar.” Bagaimana mula kata ini disematkan untuk menamai perjalanan hari selama sebulan dalam kalender Qamariyah, penjelasannya belum saya dapatkan. Namun semua orang Islam telah mengetahui bahwa di bulan inilah al-Qur’an diturunkan, dan di bulan ini pulalah puasa disyari’atkan.

Selasa, 19 Agustus 2008

Yas’aluuni ‘an Gender

Yas’aluuni ‘an gender. Mereka bertanya tentang gender. Saya jawab gender itu adalah konstruksi manusia. Ia adalah wilayah interpretasi atas peran laki-laki dan perempuan dalam memaknai hidup. Ia adalah ciptaan kesadaraan diri dan kelompok dalam pemilahan lapangan kerja atas kapasitas biologis yang melekat pada masing-masing pihak.

Secangkir Teh dari Tuhan

Separu teh dingin masih setia menemani aku yang lagi suntuk mencari inspirasi. Malam mulai larut. Kaki pendek jam dinding telah pula menginjak angka dua belas. Sampai mata ini terbelalak oleh segarnya taste teh, baru jemari ini mulai bergerak mengikuti irama otak. Lirik lagu I’ll Cry for You dari grup band Europe telah pula memicu otot syaraf tuk kembali bekerja.

Jumat, 15 Agustus 2008

Thariqat Cinta Sosialisme Sufi

Di jaman yang serba canggih sekarang ini, kadang masalah penyucian diri senyap untuk diperbincangkan. Orang-orang lebih cenderung menuntut jawab atas permasalahan kekinian dibanding masalah yang terjadi pada diri di hari kemudian. Tidak salah memang, karena kita hidup di sini, sekarang ini, dengan kondisi begini, tentu saja membutuhkan jawaban-jawaban praktis atas permasalahan hidup yang tengah kita hadapi. Tapi kiranya, untuk penyeimbangan, ada baiknya sejenak kita merenung, melirik kembali jalan hidup yang pernah ditempuh oleh orang-orang suci, untuk kemudian kita jadikan bahan inspirasi dalam rangka menjelajahi belantara hiruk-pikuk bumi ini.

Kamis, 14 Agustus 2008

Bentengi Diri dari Penyakit “Kada Balampu”

Dalam tradisi orang banjar, suatu tindakan nekat yang tidak mempertimbangkan kemungkinan akibatnya diistilahkan dengan “kada balampu.” Ibarat orang naik kendaraan, jika yang dimiliki si pengendara hanya kesadaraan untuk menarik gas dan melupakan kesadaran untuk mengerem, maka si pengendara itu disebut dengan orang yang “kada balampu.” Semua hal, baik itu yang membahayakan diri atau juga orang lain, jika selalu saja ditabrak, maka si pelakunya masuk dalam kategori ini. Sehingga jika diprosentasikan, kemungkinan sukses tidaknya suatu masalah jika diserahkan pada orang yang “kada balampu” adalah sepuluh berbanding sembilan puluh. Tandasnya, lebih banyak ruginya tinimbang untungnya.

Rabu, 13 Agustus 2008

Menyahut Nida Suci

Lintas spiral hidup mempertemukan kita pada suatu titik.
Meski hanya bertatap muka atau cuma bersua dalam ritme kata, semuanya punya makna. Jangan kira pertemuan tak disengaja hanya sekedar titik singgung lumrah.Ia adalah buah dari skenario nyata yang belum bisa kita korek lapis penutupnya.

Dari Istiqlal Menuju Maqam Sejahtera

Kiranya kita semua tahu, bahwa masjid megah yang dibangun pemerintah di pusat peradaban Indonesia bernama Istiqlal. Tapi juga tampaknya tidak banyak yang tahu kalau arti dari istiqlal adalah kemerdekaan. Entah apa maksud dari pemerintah memberi nama masjid itu dengan Istiqlal. Jelasnya, mesjid itu adalah wujud dari rasa syukur, tempat ibadah, dan sebagai monumen pengingat.

Minggu, 10 Agustus 2008

Aktualisasi Pesan-pesan Keagamaan

Menurut cerita yang populer di kalangan organisasi Muhammadiyah, kiyai Ahmad Dahlan pernah mengajarkan kepada santri-santrinya surah al-ma’uun selama bertahun-tahun, sehingga menimbulkan kebosanan di kalangan santri. Mereka ingin sang Kiyai mengajarkan tafsir atas ayat-ayat yang lainnya. Namun sang kiyai tetap tidak beranjak dari surah yang satu itu. Menilik gelagat malas yang mengendap dalam bilik hati para santri, beliau kemudian mengatakan, bahwa sudahkah kiranya para santri menghayati secara mendalam teologi al-mau’un itu. Sudahkan dari pengalaman internalisasi itu melahirkan aplikasi nyata yang benar-benar dapat dirasakan orang banyak.

Selera, Cinta, Iman dan Kebiasaan

Jika anda suka mendengarkan lagu, setidaknya barang setitik, sentuhan lirik dan musik yang mengumandang di genderang telinga anda itu menggugah bandul ayunan jiwa anda. Tak jauh berbeda dengan anda, kala mendengarkan musik, saya pun pada saat-saat tertentu kadang terhenyak sambil melepas pikir menarik kembali romansa yang telah berlalu.

Setitik Tentang Hermeneutika al-Qur'an dan al-Hadis

Pijakan Awal
Tatkala ilmu pengetahuan belum terkuak lebar, banyak sekali asumsi-asumsi atau paradigma tentang sesuatu terbukti keliru. Nicolas Copernicus (1473-1543) misalnya, lewat penelitian astronominya, menghancurkan otoritas astronomi tradisional yang didominasi oleh teori Aristoteles dan Ptolemaeus yang mengandaikan bahwa bumi adalah pusat alam semesta (geosentris). Baginya, juga Galileo-Galile (1564-1642) yang memanjangtangani kesimpulannya, bahwa mataharilah yang menjadi pusat peredaran benda-benda angkasa (heliosentris).

Belajar Mengkritik Hadis Bersama Kang Jalal

Mukaddimah
“...Salah satu dari karakteristik utama Islam
adalah sakralisasi sejarah.”(Karen Armstrong).

Seorang muballigh Muhammadiyah pernah dikritik dalam pengajian. “Setiap kali ustadz datang,’ ujar salah seorang yang hadir, “ada saja hadis yang di-dha’if-kan. Minggu lalu ustadz menganggap bahwa hadis maulid Nabi itu mawdhu’. Sekarang ustadz menyebutkan bahwa hadis tentang bilangan takbir shalat ‘Id itu semuanya lemah. Saya khawatir bila saya terus-menerus mengikuti ceramah ustadz habislah seluruh hadis. Lalu apa yang dapat kita jadikan pedoman?” Muballigh itu menjawab dengan sabar, “Jangan khawatir. Insya Allah, kita masih memiliki ribuan hadis sahih. Yang habis hanyalah hadis yang lemah.”

Islam Menurut Kacamata Saya

Agama, itulah kata yang selama ini saya dengar dari mulut ke mulut orang. Entah, kata apa yang pantas selain kata ini untuk menandai realitas yang demikian rumit. Karena ketika saya menyebutkannya, terbayang di benak ini keragaman umat; ada umat Islam, umat Yahudi dan Kristiani, Hindu dan Budha, Kong Ho Cu dan lain-lain. Semuanya mengklaim bahwa apa yang mereka perbuat adalah wujud ketaatan; dan semua itu terangkum dalam wadah agama. Dari fakta yang rumit ini, sungguh akan sulit bagi saya untuk merumuskan dan mendefinisikan apa itu agama. Jadi, untuk kemudahan, biarlah definisi ini saya serahkan pada semua orang yang mengaku beragama, dan saya, dalam hal ini mencukupkan diri dengan memaknainya sebagai relasi antara hamba dan khalik yang dibarengi dengan ketaatan terhadap-Nya sebagai sang Mahakuasa. Apa itu ketaatan dan siapa itu Tuhan, dengan membaca tulisan ini, maka saya beranggapan, setidaknya sedikit banyak akan terkuak juga nantinya.

Rabu, 30 Juli 2008

Berani Berpikir Sendiri

Entahlah, mengapa kita, para pengrajin ilmu pengetahuan kadang merasa sungkan atau malah merasa malu ketika membahas suatu isu tanpa menyisipkan pendapat orang lain, meski itu dalam hal-hal yang bersifat spekulatif. Adalah tidak adil menurut saya, ketika seseorang mengutarakan pendapatnya sendiri dengan lugu, selanjutnya tanpa dibuktikan secara tandas kekeliruannya, sudah dipandang sebagai suatu pendapat yang tidak sehat.

Senin, 28 Juli 2008

Kepribadian Nabi Ditilik dari Berbagai Disiplin Keilmuan

Jika kita, umat Islam, mencoba mengkaji secara mendetail kepribadian junjungan besar kita, nabi Muhammad saw., maka akan kita dapati bahwa kita ternyata perlu meminjam beberapa disiplin keilmuan untuk memotret anatomi kepribadian beliau tersebut.Ini karena beberapa aspek yang muncul dari perilaku nabi sulit untuk dicakup oleh satu disiplin keilmuan saja. Maka dari itu, interkoneksitas antar keilmuan sungguh akan sangat membantu dalam mengkaji sosok nabi secara keseluruhan.

Minggu, 27 Juli 2008

Belajar Teologi Pembebasan Bersama Asghar Ali Engineer

A. Preambule

Masyarakat yang sebagian anggotanya mengeksploitasi
sebagian anggota lainnya yang lemah dan tertindas, tidak
dapat disebut sebagai masyarakat yang Islami, meskipun
mereka menjalankan ritualitas Islam.

Ketika Karl Marx berteriak dengan keras bahwa agama itu adalah candu, segenap orang tersentak dan merasa terganggu dari tidur nyenyaknya. Mereka merasa terusik dengan suara-suara berisik demikian, dan mulai memberikan reaksi yang beragam. Wajar saja, karena selama ini mereka menganggap bahwa agama adalah sumber dan tempatnya kedamaian. Orang yang berpegang padanya akan mendapatkan ketentraman hidup dan kedamaian batin. Namun sebenarnya, ketika kita melihat dengan objektif kaca mata atau sudut pandangnya Karl Marx, maka akan kita dapati bahwa dia mengatakan demikian karena dia melihat bahwa agama tidak membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat, agama justru digunakan untuk melanggengkan kemapanan, ia adalah candu yang bisa melumpuhkan. Seperti yang dikumandangkan Nietzsche bahwa Tuhan sudah mati. Dan hal ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari bagaimana dia memandang agama itu sendiri.

Rabu, 23 Juli 2008

Hukuman Mati Bagi Pelaku Tindak Korupsi

Pada kesempatan kali ini penulis ingin ikut urun rembuk mencari solusi terkait wacana perlunya menerapkan hukuman mati bagi pelaku korupsi. Menurut penulis, adanya wacana penerapan hukuman mati bagi pelaku korupsi adalah akibat dari tidak jera-jeranya maling-maling berdasi mengerogoti lumbung kekayaan negara. Seperti halnya masyarakat petani, jika padi-padi mereka terus-terusan dijarah oleh tikus-tikus sawah, maka mereka dengan kompak turun ke sawah beramai-ramai mengejar, memukul, menginjak atau membabat maling padi itu dengan senjata tajam jenis apa saja yang mereka punya. Kekesalan yang terkekang, pada gilirannya akan meledak dan tentunya akan melahirkan gagasan-gagasan atau tindakan yang bersifat ekstrim.

Sabtu, 19 Juli 2008

Mencari Nuktah Keseragaman antar Agama

A. Mukaddimah

Agama sebagaimana dipahami oleh banyak orang adalah pembimbing bagi keselamatan hidup manusia. Karena itu dalam perjalanan sejarahnya, naluri untuk beragama itu akan senantiasa selalu ada. Islam sebagai agama yang menuntut sikap pasrah bulat-bulat kepada Ilahi sangat mendambakan kedamaian. Maka ketika terjadi berjumpaan antara sesama Muslim, ucapan “assalamu alaikum” atau “kedamaian untuk Anda” merupakan simbol dari harapan tersebut. Artinya kedamaian yang diinginkan oleh agama ini bukan hanya kedamaian bagi diri pribadi, akan tetapi juga untuk pihak lain. Dengan demikian tidak heran jika salah satu ciri seorang Muslim adalah sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi saw. Man salima al-muslimuna min lisanihi wa yadihi, artinya orang muslim itu adalah dia yang berusaha menjadikan orang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya.

Suap dan Analogi atas Pelakunya

Suap, yang di dalam bahasa Inggris disebut dengan bribe berarti ilegally give money or favors to influence another’s conduct, yang dalam terjemahan bebasnya berarti “pemberian uang atau hadiah secara ilegal untuk mempengaruhi tindakan seseorang.” Selain memiliki arti tersebut di atas, kata suap juga berarti to feed atau memberi makan. Dengan mendekatkan kedua kata tersebut, bribe dan to feed, kita sebenarnya menemukan korelasi makna, di mana tindakan penyuapan berarti upaya memberi makan seseorang dengan sesuatu yang tentunya sangat memikat, dengan harapan agar orang yang diberi makan mengangguki keinginan si penyuap.

Rabu, 16 Juli 2008

Antusiaskah Masyarakat Dalam Menyikapi Pemilu 2009

Listrik padam, bahan bakar langka, bahan makanan pokok melonjak adalah tiga hal yang tengah membelit mayarakat saat ini. Banyaknya orang yang mengeluh karena repotnya melakukan aktivitas tanpa listrik; mengularnya antrian di tiap-tiap SPBU; dan banyaknya pengemis yang mengulurkan tangan di pinggir-pinggir jalan, merupakan fenomena yang tidak ganjil lagi kita saksikan.

Senin, 14 Juli 2008

Kita Hanya Berbeda Pemahaman Saja

Tidak ada yang baru di dalam agama, yang baru hanyalah pemikiran tentang agama. Statemen ini bisa saja salah, karena itu masih terbuka untuk diperdebatkan. Namun bagi yang memegangi postulasi semacam ini, akan terbuka suatu pemahaman; pertama: bahwa agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad terhenti semenjak wafatnya beliau; kedua, munculnya pemikiran lebih lanjut tentang agama Islam merupakan produk dari rumusan olah pikir generasi berikutnya.

Tidak Berhenti Bergerak

Selalu bergerak, itulah tradisi yang diwariskan nenek moyang kita dahulu. Apapun masalahnya, semuanya diselesaikan dengan semangat evolutif. Hanya saja, jika nenek monyang kita dahulu mengatasi masalah mereka dengan cara sederhana, maka tingkat masalah yang muncul saat ini tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama persis ketika nenek moyang kita dulu menyelesaikan masalahnya. Akan tetapi ada satu hal yang mesti kita sadari, prinsip untuk terus bergerak adalah aturan main yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.