Minggu, 26 Oktober 2008

Menjajakan Perilaku Objektif

Objektif berarti impartial, unbiased, tidak memihak atau berat sebelah. Istilah ini biasanya dilawankan dengan kata subjektif yang cenderung merespons sesuatu berdasarkan kepentingan pribadi. Seorang sopir bus atau sopir taksi, jika mereka mempersilahkan siapa saja untuk menumpang di bus atau taksi mereka tanpa mempermasalahkan etnis penumpangnya, maka itu perilaku objektif namanya. Seorang pelayan toko, jika dia tidak mempertanyakan identitas agama para pembelinya dengan mempersilahkan siapa saja untuk menikmati jajanan yang dijaganya, maka itu tindakan objektif namanya.

Kartun Politik, Lucu dan Penuh Makna

Sebagian besar kita mungkin sudah mengenal baik apa itu political cartoon. Biasanya, jika pembaca koran jeli mengamati dan mencoba untuk menginterpretasi atau menafsirkan political cartoon ini, maka akan didapatkan suatu makna yang tajam di balik gambar lucu yang tampak. Secara sederhana, political cartoon adalah suatu gambar lucu yang dibuat untuk menjelaskan realitas sosial politik yang mengandung sindiran tajam. Koran Banjarmasin Post acap menyajikan gambar political cartoon ini pada bagian atas rubrik opini.

Minggu, 19 Oktober 2008

Bangun dari Selimut Kebodohan

Ini hanya sekedar tafsir pribadi atas ayat al-Qur’an. Jikapun menyimpang dari mainstream para ahli tafsir, saya mohon maaf. Kelemahan tingkat pengetahuan penulislah pangkal tolaknya. Karena itu jika ditemukan banyak kesalahan, tembakkan saja laras kritik itu pada penulis. Biar terbangun suatu dialog, tercipta nasikh mansukh wacana, hingga yang kompatibel saja yang berjaya.

Kesadaran Etnik dalam Bingkai Nasionalisme

Ketika kita berada di negeri orang, maka identitas yang menggelantung di hati kita adalah Indonesia. Sekiranya kita di sana bernasib malang, maka orang yang paling kita harapkan datang membantu adalah orang Indonesia. Seandainya kita butuh teman, maka teman yang kita minati pertama kali adalah orang Indonesia. Inilah kesadaran etnik. Sehebat apapun lidah kita beretorika untuk menutupi kesadaran ini, ia tidak akan mampu menolak bahwa kita butuh akar yang sama, yaitu semangat nasionalisme.

Minggu, 12 Oktober 2008

Kebebasan Berekspresi Seorang Seniman

Di desa saya dulu ada seorang pemuda yang namanya Adi Bung. Orangnya, maaf, stress. Tapi gaya pakaiannya ternyata menjadi trend remaja masa kini. Celana Jean yang menguncup ke bawah dengan sedikit tarikan sehingga lapisan celana dalam juga sedikit belahan pantat menyembul keluar. Sekarang, dengan sedikit aksesoris seperti rantai yang menggantung di saku dan tempelan tulisan yang dibordir jadilah ia semakin digandrungi banyak remaja.

Kamis, 09 Oktober 2008

Islam adalah Agama Etika

Islam sangat menekankan nilai etis dalam hidup pemeluknya. Harapannya jelas, bahwa seorang muslim harus beretika kapan dan di manapun dia berada. Dalam jargon sosiologi agama dapat kita temukan istilah “Ethical Religion” atau agama etika, yaitu agama yang mengajarkan, dalam sistem teologisnya, bahwa keselamatan manusia diperoleh melalui kegiatan atau amal perbuatan yang berbudi luhur. Dan Islam termasuk dalam agama etika ini.

Minggu, 05 Oktober 2008

Politik Pasca Lebaran

Politik itu adalah kepentingan. Apapun yang dinilai menguntungkan bagi diri atau kelompok akan dipandang penting. Perangkat apa saja yang dapat memuluskan jalan meraih kekuasaan akan dipakai. Momen apa saja yang dapat dimasuki kemungkinan untuk memperoleh kekuasaan akan dijajal dan dijejal. Apatah lagi untuk saat ini, pasca lebaran, berpolitik tentu sangat menggairahkan dan menguntungkan.

al-Qur'an Produk Budaya

Budaya itu sangat luas, ia terkait dengan segala aktivitas manusia. Sehingga jika disederhanakan, semua yang lahir dari cipta, rasa, dan kersa manusia masuk dalam wadah budaya. Apakah ia aktivitas sosial, politik, berbahasa, ekonomi, ritual keagamaan, pendidikan, atau bahkan cara manusia buang hajat pun bisa saja masuk dalam kategori budaya.