Rabu, 24 September 2008

Dekonstruksi atau Merusak Sama Sekali

Dekonstruksi berarti merobohkan, merusak, atau melantakkan sesuatu yang sudah terkonstruk. Namun istilah ini tidak berhenti pada tahap pengrusakan belaka, tetapi ia juga berhubungan erat dengan upaya rekonstruksi. Sehingga dapat dipahami kalau dekonstruksi itu adalah merobohkan bangunan yang sudah ada untuk dirancang kembali dengan bangunan yang lebih baik.

Cara Gila Menjadi Pintar

Saya sarankan, jika anda ingin menjadi seorang pemikir yang berkarakter, maka sisihkanlah buku-buku yang menjadi penghambat kebebasan pikir anda. Saphere aude, beranilah untuk berpikir sendiri. Dengan buku, kadang suatu masalah yang sebenarnya mudah untuk dituntaskan oleh otak anda menjadi masalah yang rumit dan pelik. Akibatnya, kadang untuk memulabuka suatu tulisan saja, anda harus membolak-balik tulisan yang ada pada lembar pikiran orang.

Minggu, 21 September 2008

Idul Fitri Sebagai Selebrasi Moral

Puasa yang dilakoni umat Islam menghampiri titik tuntas. Perjalanan panjang sebulan penuh dengan menepis segala hasrat insani di siang hari telah pula dilampahi. Ramadhan yang secara etimologi berarti “panas yang amat terik” boleh jadi merujuk pada kondisi real, sehingga betul-betul menjadi ujian yang luar biasa bagi mereka yang berpuasa dari aktivitas makan, minum, hubungan seks, dan larangan lain yang diberlakukan dalam ritual itu.

‘Ulama Jangan Jadi Penindas Umat

Dalam bahasa Arab, kata ‘Ulama bentuk jamak dari ‘Alim, berarti orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Di dalam bahasa Inggris dinamakan Scholar, atau educated person or expert in a particular field, yaitu orang yang terdidik atau memiliki pengetahuan dalam bidang tertentu. Jelas dalam pengertian ini, seorang ‘Ulama hanya memiliki wewenang keilmuan bukan wewenang kesucian.

Tuhan Bukan Tidak Berpihak Pada Anda

Kata Doel Sumbang,
Jangan berkata tidak bila kau jatuh cinta, terus terang sajalah buat apa berdusta. Cinta itu anugerah maka berbahagialah. Sebab kita sengsara bila tak punya cinta.

Jika anda sedang jatuh cinta, terus terang sajalah. Ini resep yang ditawarkan oleh Doel Sumbang. Tidak perlu anda menyakiti diri dengan menampiknya. Karena dengan upaya hipokrit begitu, anda akan tambah merana. Jujur sajalah. Meski nanti anda ditolak, itu biasa. Dengan memendam rasa tanpa pernah mengungkapkannya, tentu akan semakin membuat anda menderita.

Jumat, 19 September 2008

Kapan Ke Yogya Lagi...?

Yogyakarta. Kota pemicu seribu potensi ini bagaikan pabrik yang siap memproses seseorang untuk menjadi. Entah anda mau jadi apa, berbagai macam model telah tersaji. Jika anda ingin menjadi seorang terpelajar, pintar, dan memiliki banyak pengaruh, model seperti itu telah ada. Jika anda ingin menjadi usahawan, pemimpin, manajer, guru, dan lain-lain, semua juga sudah ada. Bahkan jika anda ingin jadi maling, germo, pelacur, tinggal mencontoh saja.

Selasa, 16 September 2008

Makanan Sampah dan Kemiskinan

Di Barat kita mengenal istilah Junk food atau yang populer dengan makanan sampah. Namun itu hanya istilah, tidak merujuk pada hakikat makanan itu sendiri. Junk food biasanya ditujukan untuk makanan yang sedikit sekali mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sebaliknya di Indonesia, istilah makanan sampah benar-benar berarti makanan yang dipungut dari tempat sampah.

Minggu, 14 September 2008

Melek Genealogi Moral Para Politisi

Politik di mata masyarakat awam berarti menampilkan sesuatu untuk mencapai sesuatu yang lain. Apa yang ditampilkan dan apa yang ingin dicapai, tentu tidak susah untuk disebutkan. Pada masa-masa pemilu seperti ini, mereka yang mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat biasanya menampilkan moralitas yang terbaik. Mereka menjadi orang yang sangat sosialis dan agamis. Namun pada sisi lain mereka juga sangat berhasrat pada kekuasaan.

Jumat, 12 September 2008

Jadilah Proaktif agar Hidup Lebih Berarti

Betapa menyedihkan. Orang yang dalam sikap dan perilakunya selalu digerakkan oleh kondisi di luar dirinya sama dengan robot yang tidak memiliki kebebasan untuk memilih. Sama dengan hewan yang diprogram untuk melakukan tindakan eksotik sesuai keinginan tuannya. Atau sama dengan kapal tanpa nahkoda, tidak punya arah dan tujuan. Kemana angin berhembus, kemana gelombang menyeret, ke situlah dia larut dan hanyut.