Sabtu, 01 November 2014

Suro

Khabarnya (bhs Arab khabr: bisa salah/benar), sebelum abad ke-17 masyarakat Jawa masih menggunakan sistem penanggalan Saka (India) yang dimulai sejak 78 Masehi. Awal bulan disebut Srawanamasa bertepatan dengan bulan Juli dalam Masehi. Kedua Bhadrawadamasa, sama dengan bulan Agustus, dst.

Baru pada abad ke-17, raja Jawa, Sultan Agung (w. 1645 M) memadukannya dengan sistem penanggalan Arab (Islam) sehingga menjadi tahun Saka-Hijri (lunar). Menariknya, untuk awal bulan, masyarakat Jawa tidak menyebutnya dengan Muharram, tapi Suro. Diambil dari kata Asyura, hari ke-10 di bulan Muharram yang bertepatan dengan terbunuhnya Husain putra Ali, cucu Nabi.

Mungkin, sekitar abad ke-15, 16, 17, dst., Islam Parsi (Iran) dominan di Jawa. Terbukti banyak istilah-istilah Parsi yang diadopsi dalam bahasa Indonesia. Biasanya kata yang berakhiran ta marbutah dalam bahasa Parsi menjadi ta maftuhah, seperti; hikmah menjadi hikmat; ayah jadi ayat; iradah jadi iradat; alamah jadi alamat, musyawarah jadi musyawarat, dst.

Bulan berikutnya dalam tahun Saka-Hijri adalah Sapar (Safar), Mulud (Rabi'u al-Awwal, Nabi Muhammad lahir), Bakdomulud (Rabi'u al-Tsani), Jumadilawal (Jumada al-Ula), Jumadilakhir (Jumada al-Akhirah), Rejeb (Rajab), Ruwah (Sy'aban). Ruwah atau arwah (roh) dipercaya sebagai bulan baik untuk berdoa bagi para arwah; Poso (Ramadhan), Sawal (Syawwal), Selo (Dzu al-Qa'dah), ada di sela-sela antara dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), Besar (Dzu al-Hijjah), hari raya kurban.

Bulan Suro (Muharram) dianggap sebagai bulan keramat. Bukan hanya di tanah Jawa, bahkan di dunia Islam. Dalam literatur-literatur Arab banyak cerita mengenai kekeramatan bulan Suro. Bahkan khabarnya pada tanggal 10 Asyura Nabi berpuasa. Tapi ditegur Sahabat. Bahwa itu adalah tradisi Yahudi dan Kristen. Mengetahui perihal itu, Nabi bukan menghapusnya, malah mencari tanggal yang tepat buat umat Islam. Kemudian ditetapkanlah tanggal 9 Suro untuk berpuasa. Sayang, belum sampai di bulan itu, Nabi meninggal. Wallahu A'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, Anda telah meluangkan waktu mengomentari tulisan saya.