Sabtu, 01 November 2014

Ustad-ustad Gendut

Saya perhatikan ustad-ustad sekarang banyak yang bertubuh gendut. Kadang untuk sekedar bernapas dan duduk saja susah. Saya sempat berpikir; mengapa mereka tidak bisa mengendalikan keseimbangan tubuh? Padahal setiap saat mereka menyampaikan nasehat agama pada jama'ah. Apakah menjaga keseimbangan tubuh bukan sunnah Nabi?

Saya jadi teringat cerita mengenai Abu Hanifah. Diceritakan pada suatu hari kambing-kambing hasil garong (ganam al-gaarah) bercampur dengan kambing penduduk Kufah. Abu Hanifah kemudian menanyai penduduk kira-kira berapa lama kambing-kambing itu akan mati. Mereka memberitahu sekitar tujuh tahun. Selama itu pula Abu Hanifah menahan diri dari makan daging kambing.

Cerita Abu Hanifah memang tidak ada kaitan langsung dengan ustad-ustad gendut. Tapi paling tidak ada serempet pelajaran yang patut dihikmahi. Bahwa walau Abu Hanifah dapat merasionalisasi untuk memakan daging kambing, tapi beliau tetap tidak melakukannya. Ustad-ustad bertubuh gendut yang tidak mampu menjaga keseimbangan setahu saya adalah produk rasionalisasi. Wallahu A'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, Anda telah meluangkan waktu mengomentari tulisan saya.