Keadaan
damai sering membuat orang jadi lemah, sementara perang menjadikan
orang selalu prima. Demikian yang kubaca dari Francis Bacon (w.1626 M);
perintis metode ilmiah modern, induksi. Pernyataan Bacon ini tampaknya
bersahutan dengan film Life of Pi yang mendapat banyak pujian dari para
kritikus film.
Selama 227 hari terombang ambing di lautan bersama
seekor harimau Benggala (Richard Parker), Pi (Piscine Molitor) akhirnya
selamat terdampar di pesisir Meksiko. Pada suatu kesempatan, si harimau
lemas tidak dapat naik ke sekoci; dan Pi sebenarnya bisa saja
membunuhnya. Tapi tidak ia lakukan. Keberadaan harimau di sekoci membuat
ia tetap siaga. Dengan membuat rakit berdempetan sekoci, Pi bertahan
sampai tujuh setengah bulan di laut.
Kita memang harus punya
musuh, atau setidaknya lawan. Jika musuh dapat dimaknai sebagai
antagonisme total, maka lawan adalah antagonisme parsial. Real Madrid
tidak benar-benar memusuhi Barcelona. Mereka hanya melawannya. Tidak
benar-benar menegasikannya. Karena keberadaan Barcelona meneguhkan
eksistensinya. Walau dalam kondisi tertentu, Real Madrid kadang
menempatkan Barcelona sebagai musuhnya.
Namun jika kita
mempercayai pandangan Hobbes (w.1679 M), secara laten manusia itu saling
bermusuhan. Bagi Hobbes, manusia itu makhluk egois, mencintai diri, dan
suka mencari kenikmatan, atau hedonis. Manusia dalam gambaran semacam
ini adalah makhluk antisosial. Karena sukanya mencintai diri,
mementingkan diri sendiri, maka manusia saling bertabrakan dengan
manusia lainnya. Akhirnya manusia saling berebut, ingin menguasai;
perang semua lawan semua (bellum omnes contra); menjadi serigala bagi
sesamanya (homo homini lupus).
Aku perhatikan, dalam persaingan
antara Jokowi dan Prabowo, orang-orang melimpah ruah energinya. Saling
menyerang. Kuat-kuatan. Walau kadang Aku berpikir, orang-orang itu sudah
gila. Untuk apa dan untuk siapa mereka melakukan? Perang posting di
dunia maya. Tidak ada capeknya. Selalu mencari cara. Dan akhirnya
kusimpulkan, ketika bermusuhan, orang semakin prima. Cerdas sekaligus
gila. Kalau Aku diminta memberi saran, hanya satu kata: lanjutkan...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah meluangkan waktu mengomentari tulisan saya.