Seorang
Filsuf didatangi anak muda yang mau belajar hikmah kepadanya. Filsuf
itu terlihat enggan dan menyuruh anak muda pergi. Anak muda tetap
bertahan dan memohon. "Pergilah, kamu tidak akan tahan belajar
bersamaku," kata Filsuf. "Tidak, saya tetap ingin belajar kepada tuan.
Saya akan kuat bertahan."
"Baiklah, mari ikuti aku." Filsuf mengajak anak muda menuju sungai. Di bahu
sungai yang dangkal, Filsuf itu kemudian menyuruh anak muda melihat
sesuatu yang ada di dasar. Sambil menatap keras ke dasar anak muda itu
berkata: "tidak ada sesuatu apapun tuan."
Tanpa diduga, dari
belakang sang filsuf menyergap dan menenggelamkan kepala anak muda ke
dalam air. Lama, lebih semenit anak muda itu ditenggelamkan. Sampai
terlihat banyak gelembung udara menghembus di permukaan, Filsuf itu
kemudian menarik kepala anak muda.
"Gila, apa tuan ingin
membunuhku?" Dengan wajah pucat dan nafas terengah-engah anak muda itu
mengumpat. Filsuf itu menjawab: "Nak, ini hikmah pertama yang kuajarkan.
Jika kamu ingin tetap belajar kepadaku, kamu harus punya keinginan kuat
sebagaimana kuatnya kamu berharap dapat udara ketika ada di dalam air.
Namun sekiranya keinginan itu tidak kamu miliki, pergi sajalah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, Anda telah meluangkan waktu mengomentari tulisan saya.