Jumat, 23 Mei 2014

Umat Islam Indonesia sudah Dewasa

Saya suka cara berpikir umat Islam Indonesia. Mereka sangat fleksibel. Tidak normatif plek. Saya kira ini suatu kemajuan. Idealnya, seluruh partai yang berbasis agama Islam itu bergabung, sehingga akan memperoleh banyak suara. Seperti terlihat dari perhitungan cepat RRI: PKB 9,51%; PKS 6,62%; PAN 7,64%, PPP 6,45%, PBB 1,60%. Jika ditotal, mereka dapat memperoleh suara 31,82 %. Tapi nyatanya mereka tidak mau idealisme semacam itu.

Saya kira mereka sadar, berpartai itu bukan agama. Hanya ikhtiar. Bahkan dalam urusan peribadatan pun mereka fleksibel, masih berbeda. Maka menjadi tidak relevan kemudian menuding orang yang memilih PDIP (19%), P.Golkar (14,30%) dan partai-partai lainnya sebagai tidak islami. Tidak, itu juga semacam ikhtiar. Saya lihat kesadaran mereka akan wilayah profan dan sakral sudah sangat baik.

Nah, menjadi keliru juga kemudian menganggap orang yang memilih partai berbasis agama tidak memiliki kesadaran itu. Sekali lagi, itu hanya ikhtiar. Afiliasi kepartaian, terutama terhadap yang berbasis Islam, tidak hanya murni dibangun atas agama. Ada banyak faktor. Bisa emosional, primordial, proximity, dll. Umat Islam Indonesia itu sudah dewasa. Partai hanya sekedar istrumen untuk memilih talang (anggota legislatif). Kalaupun ada talang yang ba'al (basah), korup, dan busuk, tidak bisa mereka yang disalahkan; walaupun ada saham.

Cara berpikir semacam ini perlu dipertahankan. Kalaupun di kemudian hari ada beberapa partai berbasis Islam bergabung. Memfusi jadi satu. Saya kira itu bukan dalam rangka membangun teokrasi atau absolutisme masjid, hanya sekedar ikhtiar untuk mencari alternatif. Islam tidak bisa direduksi dengan model cara berpartai. Islam memiliki substansi yang khas yang bisa menyembul dalam banyak wajah. Partai Islam adalah wajah; tapi tidak mutlak Islam. Partai Islam hanya sekedar jigsaw puzzle yang masih berproses mencari kepingan-kepingan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, Anda telah meluangkan waktu mengomentari tulisan saya.